Kamis, 09 Juni 2011

Anda Belum Beruntung,,, :) Coba lagi

Aku lahir didunia dengan wajah, yaaa lumayan lah. Ga beda jauh dengan orang-orang yang terlanjur jelek. Hedeh, nasib-nasib kalu sudah jelek maka ga bisa dirubah-rubah lagi.
Apa aku terlahir tidak beruntung ya !!!
Apa mungkin bunda waktu mengandung aku, ngidam undian-undian berhadiah tapi karena selalu gagal makanya lahirlah aku yang bisa dibilang gagal jadi manusia sempurna. Coba bayangkan tak terhitung hal-hal yang tidak beruntung dalam diriku. Kulit yang ku punya warnanya hitam, badan pendek n gemuk, otak pas-pasan, ga termasuk dari keluarga yang kaya.
Kata pepatah " Sudah tangga tertimpa jatoh za lagi ", kadang suka mikir enak ya punya paras cantik, otak pintar, kulit putih bersih, dan kaya pula. Makmur bin tentram hidup didunia neh...
ckckckckck
Kapan yaaaaa,,, Orang bisa kaya Saurang,,,
Iwak PADA iwak SALUANG,,, Mun kaya saurang apangada,,
Ko kada nyambung ya. Pusiiiinnnnggggggggg.....
Aku memang ditakdirkan dengan simbol yang melekat didahiku "ANDA BELUM BERUNTUNG, COBA LAGI "
Aku juga ga pernah merasakan indahnya masa-masa remaja dengan punya pacar. Pasalnya laki-laki pada takut pada mukaku, makanya pada ga mau dekat apalagi jadi pacar aku.
Huhuhu,
Sungguh tragis,,,
Pengen bunuh diri disungai, takut warga marah gara2 air tercemar. Bunuh diri dengan pasrah ditabrak, eh takut dosa bikin yang nabrak masuk penjara. Minum racun takut gak baik bagi kesehatan
Trus solusinya bunuh diri dimana ya?????
Dipohon kacang kayanya idenya lebih top markocop,,,xixixi
Heyyyy,,, kaum adam,,, Please jangan cuma memandang parasnya,,, sekali-kali pandang jeleknya dong,,,
Jelek tuch banyak untungnya lo ! Coba bayangkan, kalau ada jambret atau perampok ga usah takut menghadapinya, tinggal kasih aja foto pacar kamu yang jelek pasti perampok langsung kabur.

Eittt,,, jgn slh paham dulu dengan kalimat-kalimat diatas. Aku bukannya tidak mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah kepadaku. Aku menulis ini berdasarkan keluhan-keluhan yang ada dalam diriku karena dihasut oleh setan agar aku marah dan benci kepada Allah. Sumpah, bukan aku yang menulis kalimat diatas, tetapi kucing tetanggaku yang bilang kalau aku tuc jelek. Kok, malah makin ngawur ya,,,
Kembali ke topik utama, kita manusia itu adalah sebaik-baik makhluk yang sudah Allah ciptakan. Tidak ada manusia didunia ini yang jelek, cuma kadar kecantikannya saja yang beda-beda. Ada yang kecantikannya hampirr 100 persen dan ada juga yang 1 persen. Tidak penting kadar yang dimiliki banyak atau sedikit persen yang diraih, yang penting semuanya adalah manusia titik, ga pake koma.
Allah memberikan kita akal, dan akal yang telah diberikan berfungsi agar berpikir dan terus berpikir. Aku memang bukan gadis yang terlahir cantik, putih, dan memiliki badan yang ideal tetapi aku berpikir yang penting aku terlahir lengkap tanpa cacat. Masih banyak orang cantik, tetapi buta, lumpuh dan sebagainya. Aku bukan TIDAK BERUNTUNG, tapi aku adalah orang yang sangat BERUNTUNG. Aku lahir dikeluarga yang sederhana tapi bahagia, ayah dan bundaku mau mempertaruhkan nyawanya hanya untuk diriku yang kadar kecantikkannya ala kadarnya.
Bagaimana aku berpikir TIDAK BERUNTUNG, padahal aku tidak pernah kelaparan walau memiliki orang tua yang tidak kaya. Dari kecil sampai sekarang aku tumbuh sehat dan tanpa kekurangan apapun, semua karena Allah itu Maha Bijaksana. Allah utus malaikat-malaikat untuk membagikan rizky-NYA kepada makhluk hidup yang ada didunia ini, bahkan janji Allah itu pasti. Terbukti dengan binatang-binatang yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang misalnya amoeba, bakteri, virus, dan lain-lain, mereka bisa hidup dan makan.
Maha Besar Allah,,,
Pantaskah aku berkata "AKU TIDAK BERUNTUNG"



ngantukkk,,, kapn2,,, mau buat cttn kaki lagi,,,
:)
Obobb dlu aaahhh,,,

Rabu, 08 Juni 2011

Ku Kejar Kau

Namaku Rara, ini cerita ketika aku duduk dibangku kelas 4.
Sore minggu yang cerah, sangat baik untuk dimanfaatkan dengan melihat layang-layang. Aku dan Susan ( boneka kesayanganku) berjalan menuju lapangan dimana banyak anak-anak yang sedang menaikkan layang-layang. Disana aku duduk sambil mendekap Susan melihat asyiknya anak laki-laki berupaya menaikkan layang-layang yang dimilikinya dan anak perempuan sepertiku gembira bersorak-sorak dan berlari-lari kecil sambil memandang layang-layang yang sudah melayang diudara.
Aku iri melihat gadis seusiaku bermain dengan bahagia dan tertawa bermain bersama teman-teman yang lain. Tetapi, entah kenapa aku punya rasa malu yang besar untuk berinteraksi, saking pemalunya aku tidak berani bicara dan selalu menghindar ketika ada orang yang ingin mendekatiku. Aku hanya bisa berinteraksi dengan Ayah dan Bunda serta orang yang memang akrab denganku dari kecil. Temanku hanya ada satu yaitu sebuah boneka yang ku beri nama Susan.
Baru beberapa menit duduk memperhatikan orang-orang menaikkan layang-layang. Tiba-tiba ada perasaan bosan aku duduk didalam keramaian, aku ingin mencari tempat yang sepi untuk bermain berdua saja dengan Susan. Diperjalanan aku terkait ranting yang menghalangi ketika akan melangkah sehingga ranting itu membuat aku terjatuh. Kaki dan tanganku sakit karena terjatuh, aku berusaha bangun tapi rasa sakit karena jatuh membuatku hanya bisa duduk dan tidak bisa berdiri.
" Susan " rintihku dalam kesakitan.
" Bonekamu terlempar keparit, aku akan mengambilkan bonekamu."
Aku berpaling ternyata ada sesosok anak laki-laki yang usianya mungkin 3 tahun lebih tua daripada aku. Ku lihat dia sedang berusaha mengambilkan bonekaku. Ketika Susan sudah dapat diambilnya, dia memandangku dan tersenyum senang.
" Ini bonekamu " sambil tersenyum
Aku hanya diam. Kulihat raut wajahnya yang bingung melihat sikapku yang menunduk dan tidak mengambil Susan. Aku bingung harus apa karena tidak berani melihat wajahnya secara dekat sehingga ku biarkan saja Susan ditangannya. Dia meraih tanganku dan mencoba untuk mendirikanku.
" Naik kepunggungku, aku akan mengantarkanmu pulang "
Aku cuma diam, dan menuruti perintahnya. Selama perjalanan aku hanya diam dan hanya memberikan isyarat jika dia bertanya kearah mana dia harus mengantarkan aku pulang.
Setelah kejadian itu, selama 3 hari aku tidak sekolah
*
Aku terbangun, jam dinding dikamarku ternyata menunjukkan pukul 07.15 menit. " Huuuuuwwwaaaa,aku bangun kesiangan," aku berteriak mengguncang alam semesta dipagi yang indah itu. Dengan langkah cepat kuraih handuk dan segera berlari kekamar mandi. Setelah mandi, aku cepat2 memakai pakaian dan langsung mencari bunda.
" Bundaaaaaaaaaaaaaa", aku berteriak memanggil bunda.
" Iya, ada apa Ra? sahut bundaku lembut.
" Rara  berangkat dulu ya " sambil mencium tangan dan pipi bunda.
" Kamu kan belum sarapan, ayo duduk dulu !"
" Maaf bunda sayang, Rara hari ini ada kuliah jam 8 jadi harus cepat-cepat kekampus" Sambil berlari keluar tanpa peduli perintah bunda untuk sarapan.
Dikampus aku datang dengan keringat yang bercucuran dan ngos-ngosan.
"Akhirnya, sampai juga dikelas " aku lega karena aku bisa masuk kelas tanpa malu karena dosen yang ngajar ternyata datangnya lebih telat daripada aku. Kulihat sohibku memberikan senyuman padaku.
" Kenapa telat Ra ?" tanya Sasa.
" hehehe... Aku bangun kesiangan gara-gara begadang ngerjain tugas Pak Kamil"
" Hedeh, cape dech. Makanya jadi orang jangan dibiasakan menunda-nunda tugas"
" Bukannya begitu Sa, otakku hanya bisa jalan kalau dalam keadaan terdesak. Kalau tidak didesak waktu otakku tidak bisa mikir makanya aku selalu ngerjain tugas sehari sebelum dikumpul" aku tersenyum.
"Manusia aneh" sambil mencubit pinggangku
" Yey,,, Aneh-aneh begini, buktinya kamu mau aja jadi temenku" sambil mengerlingkan mata kepada Sasa.