Rabu, 08 Juni 2011

Ku Kejar Kau

Namaku Rara, ini cerita ketika aku duduk dibangku kelas 4.
Sore minggu yang cerah, sangat baik untuk dimanfaatkan dengan melihat layang-layang. Aku dan Susan ( boneka kesayanganku) berjalan menuju lapangan dimana banyak anak-anak yang sedang menaikkan layang-layang. Disana aku duduk sambil mendekap Susan melihat asyiknya anak laki-laki berupaya menaikkan layang-layang yang dimilikinya dan anak perempuan sepertiku gembira bersorak-sorak dan berlari-lari kecil sambil memandang layang-layang yang sudah melayang diudara.
Aku iri melihat gadis seusiaku bermain dengan bahagia dan tertawa bermain bersama teman-teman yang lain. Tetapi, entah kenapa aku punya rasa malu yang besar untuk berinteraksi, saking pemalunya aku tidak berani bicara dan selalu menghindar ketika ada orang yang ingin mendekatiku. Aku hanya bisa berinteraksi dengan Ayah dan Bunda serta orang yang memang akrab denganku dari kecil. Temanku hanya ada satu yaitu sebuah boneka yang ku beri nama Susan.
Baru beberapa menit duduk memperhatikan orang-orang menaikkan layang-layang. Tiba-tiba ada perasaan bosan aku duduk didalam keramaian, aku ingin mencari tempat yang sepi untuk bermain berdua saja dengan Susan. Diperjalanan aku terkait ranting yang menghalangi ketika akan melangkah sehingga ranting itu membuat aku terjatuh. Kaki dan tanganku sakit karena terjatuh, aku berusaha bangun tapi rasa sakit karena jatuh membuatku hanya bisa duduk dan tidak bisa berdiri.
" Susan " rintihku dalam kesakitan.
" Bonekamu terlempar keparit, aku akan mengambilkan bonekamu."
Aku berpaling ternyata ada sesosok anak laki-laki yang usianya mungkin 3 tahun lebih tua daripada aku. Ku lihat dia sedang berusaha mengambilkan bonekaku. Ketika Susan sudah dapat diambilnya, dia memandangku dan tersenyum senang.
" Ini bonekamu " sambil tersenyum
Aku hanya diam. Kulihat raut wajahnya yang bingung melihat sikapku yang menunduk dan tidak mengambil Susan. Aku bingung harus apa karena tidak berani melihat wajahnya secara dekat sehingga ku biarkan saja Susan ditangannya. Dia meraih tanganku dan mencoba untuk mendirikanku.
" Naik kepunggungku, aku akan mengantarkanmu pulang "
Aku cuma diam, dan menuruti perintahnya. Selama perjalanan aku hanya diam dan hanya memberikan isyarat jika dia bertanya kearah mana dia harus mengantarkan aku pulang.
Setelah kejadian itu, selama 3 hari aku tidak sekolah
*
Aku terbangun, jam dinding dikamarku ternyata menunjukkan pukul 07.15 menit. " Huuuuuwwwaaaa,aku bangun kesiangan," aku berteriak mengguncang alam semesta dipagi yang indah itu. Dengan langkah cepat kuraih handuk dan segera berlari kekamar mandi. Setelah mandi, aku cepat2 memakai pakaian dan langsung mencari bunda.
" Bundaaaaaaaaaaaaaa", aku berteriak memanggil bunda.
" Iya, ada apa Ra? sahut bundaku lembut.
" Rara  berangkat dulu ya " sambil mencium tangan dan pipi bunda.
" Kamu kan belum sarapan, ayo duduk dulu !"
" Maaf bunda sayang, Rara hari ini ada kuliah jam 8 jadi harus cepat-cepat kekampus" Sambil berlari keluar tanpa peduli perintah bunda untuk sarapan.
Dikampus aku datang dengan keringat yang bercucuran dan ngos-ngosan.
"Akhirnya, sampai juga dikelas " aku lega karena aku bisa masuk kelas tanpa malu karena dosen yang ngajar ternyata datangnya lebih telat daripada aku. Kulihat sohibku memberikan senyuman padaku.
" Kenapa telat Ra ?" tanya Sasa.
" hehehe... Aku bangun kesiangan gara-gara begadang ngerjain tugas Pak Kamil"
" Hedeh, cape dech. Makanya jadi orang jangan dibiasakan menunda-nunda tugas"
" Bukannya begitu Sa, otakku hanya bisa jalan kalau dalam keadaan terdesak. Kalau tidak didesak waktu otakku tidak bisa mikir makanya aku selalu ngerjain tugas sehari sebelum dikumpul" aku tersenyum.
"Manusia aneh" sambil mencubit pinggangku
" Yey,,, Aneh-aneh begini, buktinya kamu mau aja jadi temenku" sambil mengerlingkan mata kepada Sasa.

2 komentar:

  1. Mahasiswa yang baik ya seperti ini..jangan meniru Dosen yang suka telat.
    Oh ya..lain kali sarapan ya, karna sarapan itu penting.

    BalasHapus
  2. salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
    Hargailah hari kemarin,mimpikanlah hari esok, tetapi hiduplah untuk hari ini.,
    ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

    BalasHapus